Banyaknya aplikasi beban nonlinier pada sistem distribusi tenaga listrik seperti konverter statis yang berbasis elektronika daya telah membuat arus sistem menjadi sangat terdistorsi dengan persentase kandungan harmonisa arus THD (total harmonic distortion) yang sangat tinggi. Umumnya arus sistem distribusi tenaga listrik yang terdistorsi tersebut didominasi oleh arus harmonisa orde ganjil frekuensi rendah, yakni arus harmonisa orde lima, tujuh, sebelas, dan seterusnya, yang magnitud arus harmonisanya berbanding terbalik dengan orde harmonisanya.
Tingginya persentase kandungan harmonisa arus (THD) pada suatu sistem tenaga listrik dapat menyebabkan timbulnya beberapa persoalan harmonisa yang serius pada sistem tersebut dan lingkungannya, seperti terjadinya resonansi pada sistem yang merusak kapasitor kompensasi faktor daya, membuat faktor daya sistem menjadi lebih buruk, menimbulkan interferensi terhadap sistem telekomunikasi, meningkatkan rugi-rugi sistem, menimbulkan berbagai macam kerusakan pada peralatan listrik yang sensitif, yang kesemuanya menyebabkan penggunaan energi listrik menjadi tidak efektif [1][2].
Beberapa metode minimisasi harmonisa arus pada sistem tenaga listrik telah banyak dipresentasikan, misalnya dengan menggunakan filter pasif L-C dan filter daya aktif. Namun, dalam prakteknya, penggunaan filter pasif L-C mempunyai beberapa kelemahan, antara lain desain ukuran dan berat induktor L dan C yang cukup besar untuk memfilter arus harmonisa orde frekuensi rendah, dan juga dibutuhkan sejumlah filter L-C dengan ukuran yang berbeda untuk memfilter sejumlah arus harmonisa dengan masing-masing ordenya. Selain itu, karakteristik filter L-C sangat dipengaruhi oleh impedansi sistem yang sulit diketahui secara pasti karena selalu berubah terhadap konfigurasi sistem. Sementara itu, filter daya aktif merupakan sebuah inverter PWM sumber arus, sehingga sulit merealisasikannya dalam kapasitas yang besar, disamping biaya investasinya yang tinggi. Dan dikhawatirkan bahwa filter daya aktif juga berfungsi sebagai pembangkit arus harmonisa orde tinggi yang dapat mengganggu sistem telekomunikasi, audio, dan video [4].
Dalam tulisan ini diusulkan metode baru untuk meminimisasi harmonisa arus di sistem distribusi tenaga listrik. Metode ini sangat berbeda dengan berbagai metode sebelumnya; pada metode ini minimisasi harmonisa arus sistem dilakukan dengan mensuper-posisikan komponen-komponen arus harmonisa arus yang signifikan dari dua cabang beban sistem sehingga saling meniadakan. Super-posisi komponen arus harmonisa pada sistem dapat dilakukan dengan menggeser sudut fasa tegangan suplai beban dengan menggunakan sebuah auto-transformator (autotrafo). Dalam hal ini, autotrafo bertindak sebagai minimisator harmonisa arus sistem. Beberapa konfigurasi autotrafo penggeser fasa dibentuk dan dibandingkan besar masing-masing rating kVA yang dibutuhkannya.
Pada tulisan ini juga dilakukan eksperimen laboratorium yang menggunakan sebuah autotrafo hubungan scott sebagai minimisator harmonisa arus sistem. Hasil eksperimen memperlihatkan keampuhan metode ini yang menghasilkan THD arus sistem yang minimum, terutama untuk kondisi pada kedua cabang beban sistem mempunyai arus yang sama besar.
Sumber :http://konversi.wordpress.com/2008/10/03/207/#more-207
Dalam tulisan ini diusulkan metode baru untuk meminimisasi harmonisa arus di sistem distribusi tenaga listrik. Metode ini sangat berbeda dengan berbagai metode sebelumnya; pada metode ini minimisasi harmonisa arus sistem dilakukan dengan mensuper-posisikan komponen-komponen arus harmonisa arus yang signifikan dari dua cabang beban sistem sehingga saling meniadakan. Super-posisi komponen arus harmonisa pada sistem dapat dilakukan dengan menggeser sudut fasa tegangan suplai beban dengan menggunakan sebuah auto-transformator (autotrafo). Dalam hal ini, autotrafo bertindak sebagai minimisator harmonisa arus sistem. Beberapa konfigurasi autotrafo penggeser fasa dibentuk dan dibandingkan besar masing-masing rating kVA yang dibutuhkannya.
Pada tulisan ini juga dilakukan eksperimen laboratorium yang menggunakan sebuah autotrafo hubungan scott sebagai minimisator harmonisa arus sistem. Hasil eksperimen memperlihatkan keampuhan metode ini yang menghasilkan THD arus sistem yang minimum, terutama untuk kondisi pada kedua cabang beban sistem mempunyai arus yang sama besar.
Sumber :http://konversi.wordpress.com/2008/10/03/207/#more-207